A. Definisi Manajemen
Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam
proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi
dikelompokkan dalam 5M (manpower, material, mechines, money and method).
Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk merealisasikan pekerjaan
melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai
tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan –
pekerjaan itu sendiri.
Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi
definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola
sumber daya manusia, bukan material atau finansial. We are managing human
resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang
akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja),
penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan
penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan
pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Pengertian manajemen begitu luas, seperti yang dikemukakan oleh Stoner
sebagai berikut :
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata
proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal
itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
B. Unsur-Unsur Manajemen
Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu
dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan
efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan
susunan rangkaian atau struktur terhadap tujuan yang telah ditentukan.
1. Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku
system umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input)
menjadi hasil (output).
2. Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara
benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah
bagiannya.
3. Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda,
tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.
4. Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran
yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui
perilaku suatu sistem dan bagiannya.
5. Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari
lingkungan, sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.
C. Manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen adalah suatu metode/teknik/proses untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui
tindakan-tindakan, di antaranya adalah :
_ Perencanaan (planning)
_ Pengorganisasian (organizing)
_ Pelaksanaan (actuating)
_ Pengawasan (controlling)
Pengertian Proyek Konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu
hasil dalam bentuk bangunan/infrastruktur. Jadi, defenisi “Manajemen Proyek
Konstruksi” adalah suatu cara/metode untuk mencapai suatu hasil dalam
bentuk bangunan / infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan
sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar